sejarah opor ayam masuk ke indonesia menurut penulis

opor ayam adalah masakan yang biasanya wajib disajikan pada saat hari lebaran
opor ayam tersebut biasa di santap dengan nasi hangat maupun lontong/ketupat

opor ayam ini adalah masakan pepaduan dari berbagai macam budaya
opor ayam ini mengandung budaya india dan arab, dapat kita lihat opor ayam ini sangat mirip dengan karen india dan gulai dari arab

maka dengan ini npenulis dapat menyimpulkan bahawa opor ayam pertama kali masuk ke negara indonesia pada saat masa jaman kerajaan dahulu dimana banyak para pedagang yang berasal dari negara tersebut.

dan opor ayam pertama kali di buat oleh penduduk atau warga negara kita di daerah sekitar pesisir karena di wilayah itu lah para pedagang mendirikan kakinya pertama kali

serta dapat kita simpulkan bahwa negara kita yang terdampak oleh budaya tersebut adalah pulau jawa

hingga saat ini sudah berbagai macam opor yang ada di indonesia seperti kita lihat adanya opor yang berwarna kuning maupun putih

MANFAAT MENJALANKAN PUASA RAMADHAN

1. Meninggikan Derajat
  
Pandangannya ini didasari oleh beberapa hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, salah satunya yang mengatakan:

إِذَا جَاءَ رَمَضَانَ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنَ

“Ketika Ramadan tiba, dibukalah pintu-pintu surga, ditutuplah pintu-pintu neraka dan setan pun dibelenggu.” (HR Imam Muslim)
Hal ini berarti umat Islam diimbau untuk memperbanyak ketaatan selama bulan Ramadan dan bulan-bulan setelahnya. Dibukanya pintu surga merupakan dorongan untuk memperbanyak ibadah. Apa artinya pintu yang terbuka tanpa ada seorang pun yang berkeinginan untuk memasukinya.
Ditutupnya pintu neraka dan setan-setan dibelenggu mengandung arti dan anjuran untuk mensedikitkan maksiat dan mewaspadai bisikan setan. Manusia memang tidak mungkin sempurna dalam menghindari kesalahan. Namun, baik buruknya orang yang berpuasa murni tergantung pada dirinya sendiri. Karena itu, akan sangat tidak etis jika manusia dengan berbagai peluang kemuliaan derajat yang diberikan Allah di bulan Ramadan ini masih enggan berbuat baik dan malah berbuat jahat.

2. Penghapus Kesalahan/Dosa
Dasar dari faedah yang kedua ini adalah hadis Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengatakan:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharapkan pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Hal ini menandakan bahwa manusia diperbolehkan mengharapkan pahala serta merendahkan diri memohon upah/pahala dari Tuhannya. Meminta imbalan (pamrih) kepada Allah merupakan bentuk penyerahan diri, pernyataan keimanan, dan menyatakan kelemahan di hadapan-Nya. Berbeda halnya dengan pamrih antar sesama manusia yang seakan-akan menunjukkan ketidaktulusan. Di samping itu, manusia memiliki masalahnya sendiri-sendiri, sekuat dan setegar apa pun dia, sekaya dan semampu apa pun dia, manusia tidak mungkin lepas dari persoalan hidup, sehingga meminta imbalan kepada mereka, sama saja dengan menambahi beban hidup mereka.

3. Memalingkan/Mengalahkan Syahwat
Faedah puasa berikut ini didasari oleh hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengatakan:

يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ, فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ, وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ, وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ, فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

“Wahai para pemuda, barangsiapa yang mampu untuk menikah, maka menikahlah. Sesungguhnya menikah lebih bisa menundukan pandangan dan lebih mudah menjaga kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu menikah, maka berpuasalah, sesungguhnya puasa itu adalah penekan syahwatnya.” (HR Imam Ahmad dan Imam Bukhari)
Hadis di atas yang membuat Imam Izzuddin al-Sulami berpendapat bahwa lapar dan haus dapat mengalahkan atau memalingkan syahwat. Beliau mengatakan:

فإنّ الجوع والظمأ يكسران شهوات المعاصي

“Sesungguhnya lapar dan haus dapat mengalahkan syahwat bermaksiat.”
Perlu dipahami sebelumnya, bahwa lapar dan haus di sini bukan kelaparan dan kehausan yang disebabkan oleh keadaan yang sering menimbulkan problem sosial seperti pencurian, perampokan, dan lain sebagainya. Lapar dan haus di sini adalah puasa, yaitu lapar dan haus yang disengaja dan didasari oleh niat ibadah. Niat ibadah inilah yang membuat lapar dan haus memiliki arti, yaitu menjadi ajang melatih diri, mengendalikan hawa nafsu dan meminimalisasi syahwat bermaksiat.

4. Memperbanyak Sedekah
Dalam pandangan Imam Izzuddin al-Sulami, puasa dapat membuat manusia memperbanyak sedekah. Beliau mengatakan:

لأنّ الصّائم إذا جاع تذكّر مَا عنده من الجوع فحثّه ذلك علي إطعام الجائع

“Karena sesungguhnya orang berpuasa ketika dia merasakan lapar, dia mengingat rasa lapar itu. Hal itulah yang memberikan dorongan kepadanya untuk memberi makan pada orang yang lapar.”
Merasakan penderitaan bisa mengarahkan manusia pada dua hal, menjadi egois dan menjadi dermawan. Menjadi egois karena dia ingin memiliki semuanya sendiri agar tidak merasakan penderitaan itu lagi. Menjadi dermawan karena dia pernah merasakan susahnya menderita sehingga ketika melihat orang lain menderita, dia ikut merasakannya. Dalam hal ini, puasa merupakan sarana pelebur kemungkinan pertama (menjadi egois). Orang yang berpuasa telah menyengajakan dirinya untuk melalui peleburan tersebut, dan melatih dirinya sendiri untuk menjadi lebih perasa.

5. Memperbanyak/Menyempurnakan Ketaatan
Imam Izzuddin bin Abdissalam al-Sulami memandang bahwa orang yang berpuasa mengingatkan mereka pada lapar dan hausnya ahli neraka. Beliau mengatakan:

لأنّه تذكّر جوع أهل النار والظمأهم فحثّه ذلك علي تكثير الطاعات لينجو بها من النّار

“Karena puasa mengingatkan kelaparan dan hausnya ahli neraka. Hal itulah yang mendorong orang berpuasa memperbanyak ketaatan kepada Allah agar terselamatkan dari api neraka.”
Di sinilah pentingnya pengetahuan, karena pengetahuan bisa membuat manusia memperbaharui atau mengarahkan niat ibadahnya. Perkataan Imam Izuddin al-Sulami di atas, belum tentu terpikirkan oleh orang yang menjalankan ibadah puasa, tapi dengan membaca perkataannya, manusia bisa memahami kelaparan dan kehausan puasa dari sudut pandang lain, yaitu mengingatkan mereka pada kelaparan dan kehausan ahli neraka, sehingga mendorong mereka memperbanyakan ketaatan mereka kepada Allah agar tidak sampai mengalami kejadian itu selama-lamanya di neraka.

6. Bersyukur Mengetahui Kenikmatan Tersembunyi
Manusia sering lalai atas nikmat Tuhan yang mengelilinginya sehari-hari seperti udara, nafas, gerak dan lain sebagainya. Menurut Imam Izzuddin al-Sulami, puasa dapat mengembalikan ingatan itu dan membuat mereka mensyukurinya. Beliau berkata:

إذا صام عرف نعمة الله عليه في الشِّبَع والرِّيّ فشكرها لذلك, فإنّ النِّعَم لا يُعرف مقدارُها إلّا بفقدها

“Ketika berpuasa, manusa menjadi tahu nikmat Allah kepadanya berupa kenyang dan terpenuhinya rasa haus. Karena itu mereka bersyukur. Sebab, kenikmatan tidak diketahui kadar/nilainya tanpa melalui hilangnya rasa nikmat itu (terlebih dahulu).”
Kelalaian akan segala nikmat Allah harus diuji agar kembali dikenali. Ujian itu bisa dihadirkan “tanpa disengaja” dan “dengan disengaja”. Misalnya berpuasa, sehingga pelakunya semakin mengenali nikmatnya kenyang dan hilangnya rasa haus.

7. Mencegah Keinginan Bermaksiat dan Berlawanan
Dalam pandangan Imam Izzuddin, orang yang kenyang memiliki kecenderungan lebih untuk bermaksiat. Namun, di saat lapar dan haus, fokusnya lebih pada mencari makanan dan minuman, sehingga mengurangi keinginannya berbuat jahat. Namun, sekali lagi perlu diingat, lapar dan haus di sini adalah puasa, bukan kelaparan yang disebabkan oleh keadaan tertentu. Puasa merupakan ibadah yang memiliki cakupan waktu yang cukup panjang, dari mulai fajar hingga terbenamnya matahari. Dengan demikian, puasa bisa menjadi pencegah efektif untuk manusia dari melakukan perbuatan jahat.
Ketika dia hendak melakukan sesuatu, dia teringat bahwa dirinya sedang berpuasa, atau puasanya telah mengingatkan dirinya agar tidak melakukannya. Jika dia tetap melakukannya, dia telah menghilangkan keberkahan puasanya sekaligus melanggar janjinya kepada Tuhan setelah mengikrarkan niatnya untuk berpuasa.

MAKANAN YANG BAGUS DI KONSUMSI PADA SAAT MAKAN SAHUR

1. KURMA
Rasa kurma yang manis berasal dari tiga jenis gula yang baik untuk tubuh, yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa.
Setiap jenis gula memiliki peran masing-masing dalam tubuh kita. Seperti glukosa yang bagus untuk menaikkan kadar gula dalam darah. Sedangkan fruktosa dan sukrosa bagus untuk menstabilkan kadar gula yang berlebihan.
Kurma cocok disantap sebagai makanan pembuka atau makanan utama saat sahur. Untuk menetralisir rasa manisnya, Anda bisa meminum air hangat setelahnya.

2. BIJI BIJI AN KAYA SERAT
Biji-bijian seperti kacang almond, kacang polong, dan kacang kedelai sangat bagus dijadikan untuk menu sahur, apalagi ketiga biji-bijian ini sangat mudah diolah. Kacang kedelai misalnya yang bisa dijadikan sebagai minuman untuk sahur.
Meski hanya mengonsumsi biji-bijian saja, cukup mengenyangkan juga karena biji-bijian mengandung protein, mineral, vitamin, dan lemak yang baik untuk tubuh.

3.TELUR
 Telur memiliki kandungan protein, nutrisi, dan vitamin yang tinggi, sangat bagus untuk kesehatan.
Meski telur baik untuk kesehatan, tapi Anda juga harus membatasi jumlah telur yang dikonsumsi. Sebab mengonsumsi telur dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan darah tinggi. Setelah makan telur, sebaiknya netralisir dengan minum air putih yang banyak

4.SAYUR DAN BUAH
Selama menjalankan ibadah puasa, pasokan air dalam tubuh kita akan berkurang drastis. Untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh, sebaiknya konsumsilah makanan yang mengandung air yang banyak seperti apel, semangka, stroberi, bayam, buah naga, brokoli, dan tomat.
Selain mengandung air, sayur, dan buah ini juga kaya akan mineral, serat, dan antioksidan untuk memperlambat proses penuaan dini dan menghantam sel-sel jahat yang masuk ke dalam tubuh selama puasa


filosofi ketupat

KETUPAT tidak lepas dari perayaan Idul Fitri. Dalam perayaan Idul Fitri, tidak pernah pisah dari perayaan Ketupat Lebaran. Istilah tersebut telah menjamur di semua kalangan umat Islam terutama di pulau Jawa.
Ketupat atau kupat sangat identik dengan Hari Raya Idul Fitri. Betapa tidak,  hampir setiap ada ucapan selamat Idul Fitri tertera gambar ketupat. Apakah ketupat ini hanya sekedar pelengkap hari raya saja ataukah ada sesuatu makna di dalamnya. Berikut beberapa catatan terkait ketupat yang diperoleh FaktualNews.co dari beberapa sumber.
Sejarah Ketupat
Adalah Kanjeng Sunan Kalijaga yang pertama kali memperkenalkan pada masyarakat Jawa. Sunan Kalijaga membudayakan dua kali Bakda. Yakni, Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Kupat dimulai seminggu sesudah Lebaran. Pada hari yang disebut Bakda Kupat tersebut, di tanah Jawa waktu itu hampir setiap rumah terlihat ada orang yang  menganyam ketupat dari janur ( daun kelapa muda).
Setelah selesai dianyam, ketupat diisi dengan beras kemudian dimasak. Selanjutnya, ketupat yang sudah matang  tersebut diantarkan ke kerabat yang lebih tua, sebagai lambang kebersamaan.
Arti Kata Ketupat
Dalam filosofi Jawa, ketupat Lebaran bukanlah sekedar hidangan khas Hari Raya Lebaran. Ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau kupat dalam bahasa Jawa merupakan kependekan dari Ngaku Lepat dan Laku Papat.
Ngaku lepat artinya mengakui kesalahan.
Laku papat artinya empat tindakan.
Ngaku LepatTradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang Jawa. Prosesi sungkeman yakni bersimpuh di hadapan orang tua seraya memohon ampun, dan ini masih membudaya hingga kini. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain, khusunya orang tua.
Laku Papat
Laku papat
 artinya empat tindakan dalam perayaan Lebaran.
Empat tindakan tersebut adalah Lebaran, LuberanLeburan dan Laburan.
Arti LebaranLuberan, Leburan dan Laburan
Lebaran bermakna usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. Berasal dari kata lebar yang artinya pintu ampunan telah terbuka lebar.
Luberan bermakna meluber atau melimpah. Sebagai simbol ajaran bersedekah untuk kaum miskin. Pengeluaran zakat fitrah menjelang lebaran pun selain menjadi ritual yang wajib dilakukan umat Islam, juga menjadi wujud kepedulian kepada sesama manusia.
Leburan maknanya adalah habis dan melebur. Maksudnya pada momen Lebaran, dosa dan kesalahan kita akan melebur habis karena setiap umat Islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.
Laburan berasal dari kata labur atau kapur. Kapur adalah zat yang biasa digunakan untuk penjernih air maupun pemutih dinding. Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batin satu sama lain.
Demikian itulah arti kata ketupat . Selanjutnya  sebagaimana dilansir  Islamidia.com, terkait filosofi dari ketupat itu sendiri adalah sebagai berikut.
Filosofi Ketupat
1. Mencerminkan beragam kesalahan manusia.
Hal ini bisa terlihat dari rumitnya bungkusan ketupat.
  1. Kesucian hati. Setelah ketupat dibuka, maka akan terlihat nasi putih dan hal ini mencerminkan kebersihan dan kesucian hati setelah memohon ampunan dari segala kesalahan.
  2. Mencerminkan kesempurnaan. Bentuk ketupat begitu sempurna dan hal ini dihubungkan dengan kemenangan umat Islam setelah sebulan lamanya berpuasa dan akhirnya menginjak Idul Fitri.
  3. Karena ketupat biasanya dihidangkan dengan lauk yang bersantan. Maka dalam pantun Jawa pun ada yang bilang “KUPAT SANTEN“, Kulo Lepat Nyuwun Ngapunten (Saya Salah Mohon Maaf).
Itulah makna, arti serta filosofi dari ketupat. Betapa besar peran para Wali dalam memperkenalkan agama Islam dengan menumbuhkembangkan tradisi budaya sekitar. Seperti tradisi Lebaran dan hidangan ketupat yang telah menjadi tradisi dan budaya hingga saat ini.
Secara umum ketupat berasal dan ada dalam banyak budaya di kawasan Asia Tenggara. Ketupat atau kupat adalah hidangan khas Asia Tenggara maritim berbahan dasar beras yang dibungkus dengan pembungkus terbuat dari anyaman janur (daun kelapa  yang masih muda). Ketupat paling banyak ditemui pada saat perayaan Lebaran, ketika umat Islam merayakan berakhirnya bulan puasa.
Makanan khas yang menggunakan ketupat, antara lain kupat tahu (Sunda), ketupat kandangan (Banjar), Grabag (Kabupaten Magelang), kupat glabet (Kota Tegal), coto makassar (dari Makassar, ketupat dinamakan Katupa), lotek, serta gado-gado yang dapat dihidangkan dengan ketupat atau lontong. Ketupat juga dapat dihidangkan untuk menyertai santai, meskipun lontong lebih umum.
Selain di Indonesia, ketupat juga dijumpai di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga dijumpai bugnoy yang mirip ketupat, namun dengan pola anyaman berbeda.
Ada dua bentuk utama ketupat yaitu kepal bersudut 7 (lebih umum) dan jajaran genjang bersudut 6. Masing-masing bentuk memiliki alur anyaman yang berbeda. Untuk membuat ketupat perlu dipilih janur yang berkualitas yaitu yang panjang, tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.
Di antara beberapa kalangan di Pulau Jawa, ketupat sering digantung di atas pintu masuk rumah sebagai semacam jimat. Ada masyarakat yang memegang tradisi untuk tidak membuat ketupat di hari biasa. Sehingga ketupat hanya disajikan sewaktu lebaran dan hingga lima hari (Jawa, sepasar) sesudahnya. Bahkan ada beberapa daerah di Pulau Jawa yang hanya menyajikan ketupat di hari ketujuh sesudah lebaran saja atau biasa disebut dengan Hari Raya Ketupat.
Di pulau Bali, ketupat (di sana disebut kipat) sering dipersembahkan sebagai sesajian upacara. Selain untuk sesaji, di Bali ketupat dijual keliling untuk makanan tambahan yang setaraf dengan bakso. Terutama penjual makanan ini banyak dijumpai di Pantai Kuta dengan didorong keliling.
Tradisi ketupat (kupat) Lebaran,  menurut cerita adalah simbolisasi ungkapan dari bahasa Jawa ku = ngaku (mengakui) dan pat = lepat (kesalahan) yang digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam mensyiarkan ajaran Islam di Pulau Jawa yang pada waktu itu masih banyak yang meyakini kesakralan kupa

RECIPE GREEN LINGUINE

10. Linguine 
Flattened spaghetti
Green linguine
Ingredient :                 
  • frozen peas 125g
  • frozen broad beans 50g
  • olive oil 1 tbsp
  • leek 1 small, finely sliced
  • dried chilli flakes 1 tsp
  • ricotta 75g
  • parmesan (or veggie alternative) 20g, grated, plus a little extra to serve
  • lemon 1/2, zested and juiced
  • linguine 150g
  • mint a small bunch, shredded
How to make 
Put the peas and broad beans into a bowl and pour over a kettle of boiling water. Leave for 1 minute, drain, and pod the broad beans. Take about ¾ of the peas and blend in a food processor or with a hand blender with 1 tbsp of water until smooth.Heat the olive oil in a frying pan and fry the leek with some seasoning for 8-10 minutes until soft. Stir in the chilli flakes, broad beans and remaining peas, and fry for 2 minutes. Cool slightly and put into a bowl with the pea purée, ricotta, parmesan, lemon zest and juice and some seasoning, and mix well.
Cook the linguine following pack instructions, reserving some cooking water.Tip the pasta back into the pan and add the pea and leek mix, and a splash of the cooking water. Mix well and serve with the mint and more parmesan.

RECIPE SPAGHETI ALLA CHITARA

9. Spaghetti alla chittara 
Square spaghetti,made of egg and flour.
Spaghetti alla Chitarra con Pomodoro
Ingredient :                   
  • Fresh Pasta Dough for Spaghetti alla Chitarra con Pomodoro
  • 1/2 cup olive oil
  • 2 cloves garlic, thinly sliced
  • 2 cups chopped Cured San Marzano Tomatoes
  • 1/2 cup very finely grated pecorino Romano cheese
  • Zest of 1 orange, finely chopped
  • 1 pinch dried Calabrian chile
  • 2 tablespoons fresh marjoram leaves
How to make 
Set the rollers of a hand-crank or electric pasta machine at their widest opening. Unwrap dough; flatten with the palms of your hands and run it once through the machine. Fold the dough in thirds like a letter and run through the machine again. Repeat this step two or three times, until the dough is smooth and elastic.Change the rollers of the pasta machine to the next decreasing setting, and roll out the dough once without folding. Keep rolling the sheet through the machine on decreasing settings until it is about 1/8-inch thick.Place a chitarra on work surface and lay pasta sheet over chittara. Using a rolling pin, press down on pasta sheets to cut into strands; set aside.
Bring a large pot of salted water to a boil over high heat. Add pasta and cook until al dente, 2 to 3 minutes.Meanwhile, in a large saucepan, heat olive oil over medium heat. Add garlic and cook, stirring, until lightly toasted. Add cured tomatoes and cook until they break down slightly, 1 to 2 minutes.Drain pasta and add it to saucepan. Reduce heat to low and cook, stirring, until well combined, about 1 minute. Add half of the cheese; stir to combine. Add orange zest and chile, stir, and remove from heat.Divide evenly among four individual plates. Serve immediately sprinkled with remaining cheese and garnished with marjoram leaves.

RECIPE FILLEJA ALLA TROPEANA

8. Fileja 
Elongated screw
Fileja alla tropeana
Ingredient :                   
  • Fileja 350 gr
  • 4 tablespoons olive oil
  • 2 zucchini
  • 1 auberginefresh chilli
  • 1 red onion
  • 3 tomatoesfresh basil
How to make 
Put some oil in a large pan and sauté the chopped onion along with some fresh chilli. Add the zucchini and aubergine, which were previously cleaned and cut into chunks.The vegetables will need to cook just a few minutes, when they are still crispy add small pieces of tomatoes and some salt. Keep cooking until all the vegetables are firm. Add lots of fresh basil to make pasta more fragrant.
Boil the fileja in plenty of boiling salted water, drain them al dente and sauté them in the vegetables to make them savoury.Serve the dish while still hot.